Jika Ingin Menulis Puisi, Mengapa Menulis Prosa?

Sebuah Renungan

Oleh Mahrus Andis

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Puisi adalah bentuk karya sastra yang bersumber dari imajinasi. Ia tersaji secara struktur bahasa yang indah, padat dan mengandung pengertian yang memperkaya batin manusia.

Puisi berbeda dengan prosa. Namun, karena dinamika pemikiran kreatif, saat ini dikenal adanya istilah puisi prosais dan puisi esai (Catatan: bagi saya, keduanya sama saja. Tambahan catatan kaki pada puisi esai tidak mengubah sifat puisi prosais).

Keindahan puisi sangat bergantung pada kecerdasan bahasa yang dimiliki oleh penyair. Anasir keindahan puisi adalah diksi (pilihan kata), majas (gaya bahasa), rima (pengulangan bunyi dalam larik) dan ritma (pengulangan kata atau kalimat dalam bait).

Ciri utama puisi, menggunakan kata konotatif yang mengandung makna dan banyak penafsiran. Karena itu, bahasa puisi bukanlah bahasa komunikasi sehari-hari. Maka jika ingin menulis puisi, mengapa menulis prosa?

Bulukumba, 7 Oktober 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Makassar

Ali dan Workshop Penulisan Kreatif

Oleh : Sunarto Firdaus (Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, peserta Workshop Menulis Kreatif Seni Rupa) Lelaki itu sibuk dengan ponselnya. Ia duduk di depan gedung berlantai 3. Ukurannya tak terlalu besar, tapi desain industrial minimalisnya tampak menarik. Letak gedung itu kira-kira 100 meter dari Masjid Sultan Alauddin di Jalan Racing Center, Makassar. Udara sore itu cukup […]

Read more
Artikel Opini

Siapa Pemenang Sejati dari Kemenangan ini? 

Oleh : Ahmad Zainul Hamdi Setelah takjil dan shalat maghrib berjamaah, kami makan bersama mengelilingi sebuah meja. Di perjamuan itu, saya duduk tepat di samping kanan sang Guru. Saya agak rikuh mengambil lauk di depannya. Jika bukan karena dipaksa, saya tidak ingin makan bersamanya. Bukan apa-apa, itu hanya akan membatasi “ruang gerak” saya dalam menikmati […]

Read more
Artikel Makassar SULSEL

Imajinasi Anak-Anak Tentang Kota Inklusi dan Berkelanjutan

Oleh: Rusdin Tompo (pemerhati isu hak-hak anak dan pegiat literasi) Pandangan mata saya seperti diajak melihat bangunan-bangunan kecil yang ditata apik, begitu saya memasuki ruang kegiatan acara Penutupan UK PACT Future Cities & Diseminasi Kajian di Kota Makassar, di Hyatt Place, Jalan Jenderal Sudirman 31, Makassar. Mata saya bagai disodorkan pameran karya seni dengan tawaran […]

Read more