Mengulik Warkop Madju, Warkop Legendaris di Samarinda

Warkop Madju Kota Samarinda kota Tepian (Teduh Rapi, Aman dan nyaman).

SAMARINDA, EDELWEISNEWS COM – Kota Samarinda memiliki beberapa warung kopi (warkop) legendaris, satu diantaranya adalah Warkop Madju.

Untuk menjawab rasa penasaran saya, begitu menginjakkan kaki di Kota Samarinda, tempat yang pertama jadi sasaran saya adalah pasar pagi,tepatnya Samarinda Kota, Jalan Panglima Batur 7 RT 008, Simpang Empat Pasar Pagi Samarinda, Kalimantan Timur.

Kedai ini antik dan unik karena mengandalkan alat masak dan furniture zaman dulu.

Tidak hanya soal fisik, Warkop Madju Samarinda juga memiliki rasa yang otentik. Minuman serta makanan olahan warkop ini telah terjaga sekian lama, itulah sebab disebut legendaris.

Secara usia, warkop legendaris Madju ini telah berdiri sejak tahun 1970-an di Samarinda.

Artinya makanan dan minumannya telah menyapa masyarakat sekira setengah abad.
Warkop Madju menyediakan berbagai hidangan bercita rasa otentik yang dibuat sendiri.

Seperti kopi tubruk, teh susu, roti bakar selai sarikaya, roti telur, dan telur ayam kampung setengah matang. Teh susu asli Samarinda yang rasanya seperti teh tarik era 1960 hingga 1970-an, adalah minuman khas wisata kuliner Sungai Mahakam.

Menu populer untuk sarapan adalah roti telur dan roti selai sarikaya yang dibakar dengan bara api arang. Untuk yang menginginkan hidangan berkuah panas, tersedia juga Coto Makassar dan Soto Banjar.

Meskipun bukan masakan asli Samarinda, Coto Makassar dan Soto Banjar ini sudah lama menjadi menu andalan wisata kuliner Sungai Mahakam.

Yang paling recommeded untuk dicoba tentu saja teh susu asli Samarinda. Konon, teh susu ini adalah suguhan minuman berkelas tinggi pada zaman dulu, yang biasanya disajikan untuk tamu istimewa, tamu penting, atau tamu terhormat.

Cara membuatnya masukkan bubuk daun teh (loose leaf yang potongan daunnya kecil-kecil) ke dalam kain penyaring. Lalu, diseduh dengan air panas rebusan baru, diamkan/rendam 3-4 menit.
Setelah direndam atau didiamkan, lalu tuang ke cangkir.

Terakhir tambahkan susu kental manis yang banyak. Ya, rasanya memang manis karena itulah rasa yang original seperti yang dinarasikan Adelina dalam insidepontianak(3 maret 2024).

Hari – hari berikutnya saya terus menelusuri sudut sudut kota ini, yang terus bergeliat dalam roda pembangunan yang terus bersolek menuju kota metropolitan sebagai pintu gerbang Ibukota Negara.

Saya pernah berkunjung ke kota ini waktu selesai S1 tahun 1996, masih bujangan. Hari ini tepat 23 Juni 2024 aku berdiri di pinggir Sungai Mahakam, melihat mobilitas pengangkut batubara yang menuju laut lepas untuk diolah atau menuju suatu tempat yang entah kemana.

30 tahun lalu itu juga kusaksikan, betapa banyak produk bumi Borneo yang terkuras, yang seharusnya membuat wilayah ini kaya sekayanya dan masyarakatnya semakin sejahtera.

Samarinda : sama rendah dalam peradaban yang juga bermakna tatanan kemasyarakatan yang egaliter dan berkeadilan.

“Bergerak Bersama, Samarinda Makin Maju” adalah penggalan semangat yang mendorong semua untuk lebih berkontribusi dalam pembangunan Kota Samarinda secara maksimal, dengan bekerja secara bersama.
Wallahu Alam bisawab.

Penulis : Sudirman Muhamadiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel

Kemanusiaan untuk Mengatasi Problematik Kebangsaan

Intisari Khutbah Jum’at, di Masjid Istiqlal,11 Jumadil Akhir 1446 H/ 13 Desember 2024 M)Oleh : Dr. H. Basnang Said, S.Ag., M.Ag(Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI “Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Maha Kuasa yang telah menciptakan kehidupan ini dengan segala keindahan dan keberagamannya. […]

Read more
Artikel Makassar

Kedai Kopi, Rekreasi, dan Diskusi Seni Budaya di Pelataran Sao Panrita

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan) Kedai kopi bukan sekadar tempat ngopi. Sejak pertama kali muncul di Konstantinopel, sekarang Istanbul, Turki, di tahun 1475, kedai kopi telah memainkan peran penting sebagai ruang pertukaran ide. Orang datang bukan sekadar untuk menyeruput secangkir kopi, tapi juga berbisnis, dan berdiskusi perihal politik, seni, dan sastra. Aktivitas seni […]

Read more
Artikel Makassar SULSEL

Prof Dr Hj Kembong Daeng: Suamiku Motivatorku 

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Suara Syahratul Hawaisa Yahya tercekat. Terasa ia berusaha kuat menahan tangisnya saat membacakan tulisan ayahnya, H Muhammad Yahya Daeng Sekre, yang berkisah tentang ibunya, Prof Dr Hj Kembong Daeng, M.Hum. Kisah yang terdokumentasi rapi dalam lembaran-lembaran buku autobiografi “Permata Karya” itu, dibacakan penuh haru di hadapan keluarga, sahabat, mahasiswa dan mereka yang […]

Read more