Muhasabah Diri Awal Tahun 2023

Oleh : Syarifuddin Liwang ( Syarli)

Muhabah berasal dari akar kata hasiba – yahsabu- hisaban, artinya secara etimologis (lughat/bahasa) melakukan perhitungan, sedangkan menurut terminologi.(syar’i/istilah) muhasabah adalah melakukan upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya, baik yang bersifat vertikal (hubungan dengan Allah Swt) maupun horisontal (hubungan dengan sesama manusia).

Ia merupakan salah satu sarana yang dapat mengantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai hamba Allah SWT.
Urgensi muhasabah terlihat dalam lima hal sebagai berikut :

  1. Muhasabah merupakan perintah Allah SWT, sebagaimana FirmanNya, “wahai orang- orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat ) dan bertaqwalah kepada Allah,.sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “ ( Q.S Al Hasyir ayat 18) sedangkan melanggar perintah Allah SWT jelas akan membawa petaka. Menurut Imam Ibnu Katsir,.makna ayat ini adalah “ Hisablah dirimu sebelum kalian dihisab dan lihatlah amal-amal saleh yang telah kalian tabung untuk diri sendiri pada hari kembali kalian dan pertemuan kalian dengan Rabb kalian (tafsir Ibnu Katsir v/69)
  2. Muhasabah termasuk Qadhaaya Imaniyah,.artinya barometer keimanan seorang mukmin sangat ditentukan oleh sejauh mana ia menerapkan muhasabah dalam kehidupannya. Untuk itu, perintah Muhasabah dalam ayat di atas diawali dengan seruan mesra pada orang –orang yang beriman, ya Ayyuhalladzina aamanuu, maka keimanan tanpa muhasabah adalah hampa, bahkan dapat berbuah petaka.
  3. Muhasabah adalah karakter orang yang tertaqwa,hal ini terlihat jelas ketika perintah muhasabah di apit oleh dua kali perintah taqwa. “bertaqwalah kepada Allah “ berarti mustahil seseorang sampai pada derajat taqwa ketika tidak pernah mengiringi kehidupannya dengan muhasabah,padahal,surga disiapkan Allah SWT hanya bagi orang-orang yang bertaqwa ( Q.S Ali Imran ayat 133 )
  4. Muhasabah adalah ciri orang cerdas yang sesungguhnya (al kayyis )
    Orang yang selalu melakukan muhasabah akan bersegera melakukan amal kebaikan(shalih) untuk kehidupan setelah mati termasuk orang-orang yang cerdas ( Al Kayyis ) Nabi Saw bersabda “ orang yang cerdas adalah orang yang mengenal dirinya dan beramal untuk kehidupannya setelah mati…………” ( H.R Ibnu Majah dan Ahmad )
    Kenapa orang yang selalu bermuhasabah disebut Nabi sebagai orang yang cerdas ?ya,karena dia telah mengenal dirinya (sadar ) melalui proses Muhasabah yang dia lakukan dan kecerdasannya itulah yang dia buktikannya dengan amal shalih yang dia perbuat dengan segera setelah proses Muhasabah.
  5. Muhasabah adalah kunci sukses kehidupan manusia unggul,.seperti generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat dan sejarah mencatat bahwa kehidupan mereka tidak pernah sepi dari muhasabah. Padahal,l mereka orang yang ahli ibadah, jihad, aktif melakukan kebaikan dan perbaikan. Meskipun demikian, mereka tetap merasa takut, jangan-jangan amal mereka tidak diterima oleh Allah SWT.
  6. Di tengah kehidupan bangsa yang penuh dengan dosa dan terlilit krisis multidimensional, maka seruan untuk muhasabah di penghujung tahun kepada semua elemen bangsa merupakan solusi bagi kemakmuran dan kesejahteraan negeri ini. Insya Allah jadi sebagai apa pun dan di masa apa pun seorang muslim wajib melakukan muhasabah sebelum hari perhitungan benar-benar kita hadapi. Jika tidak sepatutnya jika seorang muslim melewati hari-harinya tanpa melakukan muhasabah diri. Karena hanya dengan muhasabah itulah hati kita terjaga dari kelalaian, mulut terhindar dari mengucapkan keburukan dan perbuatan kita akan terpelihara dari segala maksiat dan kemunkaran.
  7. Waktu Muhasabah
    Muhasabah bisa pula dilakukan setiap hari,mengenai waktunyaIbnu Qayyim berkata, “Muhasabah itu dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan “ demikian beliau terangkan dalam kitabnya Mukhtashar Minhajul Qashidin.
    Muhasabah sebelum melakukan perbuatan seorang muslim berhenti pada awal keinginan dan kehendaknya serta tidak bersegera melakukan perbuatan sampai jelas statusnya,setidaknya ada tiga pertanyaan yang harus dijawab.

a. Apakah perbuatan yang diinginkan mampu dilakukan atau tidak ?

b. Apakah perbuatan itu sesuai syariat ?

c. Apakah perbuatan itu akan dilakukan ikhlas karena Allah SWT.
Sementara itu,untuk muhasabah setelah melakukan perbuatan dapat di cek melalui apakah perbuatannya sesuai syariat dan apakah dilakukan ikhlas karena Allah SWT.
Menurut Ibnu Qayyim Muhasabah setelah melakukan perbuatan ini ada tiga macam.

a) Muhasabah atas ketaatan yang diabaikan

b) Muhasabah atas setiap perbuatan yang apabila ditinggalkan lebih baik dari pada dilakukan

c) Muhasabah atas perbuatan yang mubah yang tidak dilakukannya.

Manfaat Bermuhasabah

Dengan rutin dan terus-menerus melakukan muhasabah diri maka kita akan memperoleh banyak manfaat atau keuntungan,yaitu :

I. Mendorong diri sendiri semakin antusias dan konsisten melakukan amal-amal saleh,sehingga lahir kesadaran dan harapan akan kepada Allah SWT sehingga lahir kekhusyukan dalam setiap ibadah.
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami “ ( Q.S Al Anbiya ayat 90 )

II. Tidak akan pernah lupa apabila memandang salah karunia dan nikmat-nikmat Allah SWT yang telah dianugerahkan.dengan kata lain akan memantik rasa syukur yang mendalam atas segala karunia Allah ta’ala

III. Akan terhindar dari melakukan ghibah,fitnah yang akan berakibat pada hangusnya pahala dari amalan saleh yang bicaranya buruk adalah orang yang pasti tidak pernah bermuhasabah.
Karena itu,momentum pergantian tahun itu,mestinya dijadikan sebagai sarana untuk muhasabatun nafsi(evaluasi diri ) atas berbagai berbagai amal yang telah dilakukan,agar kehidupan lebih baik dan lebih bermakna di hadapan Allah SWT, Amin.

  • Penulis adalah Ketua Asosiasi Alumni pondok pesantren se – Indonesia (ASPOPENI), Sekretaris Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI), Bendahara Ikatan Dai Muda Indonesia( IDMI ), Pengasuh Majelis Syarifiyah dan Founder Posko Yatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agama Makassar SULSEL

Gubernur Sulsel Berharap Perayaan Waisak Tingkatkan Kesucian Hati dan Terciptanya Kerukunan serta kedamaian

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Winarno Eka Putra, mewakili Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri perayaan Sannipata Permabudhi Waisak 2569 BE/2025 M di Vihara Ibu Agung Bahari, Jalan Sulawesi No. 41, Makassar, Senin (12 Mei 2025). Dalam sambutannya, Andi Winarno menyampaikan permohonan maaf […]

Read more
Agama Makassar SULSEL

Momentum Hari Raya Waisak, Munafri Ajak Masyarakat Perkuat Keberagaman dan Toleransi

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum peringatan Hari Raya Waisak 2025 sebagai inspirasi dalam memperkuat nilai-nilai toleransi serta kedamaian di Kota Makassar. Hal ini disampaikan saat menghadiri open house Sannipata Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel, di Vihara Ibu Agung Bahari, Jalan Sulawesi, Makassar, Senin (12/5/2025) malam. […]

Read more
Agama Haji Makassar

Komandan Lantamal VI Makassar Lepas 18 Calon Jama’ah Haji KBIHU Jami’atul Bahari Tahun 1446 H/2025 M

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM -. Komandan Lantamal VI ( Danlantamal VI ) Makassar Brigadir Jenderal TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M, M.Han melepas secara resmi jama’ah calon haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Jami’atul Bahari Tahun 1446 H/2025 M, bertempat di Masjid Jamiatul Bahari Mako Lantamal VI, Rabu (30/4/2025). Pelepasan calon jama’ah haji KBIHU […]

Read more