SD Negeri Borong Masuk 5 Besar Mural Competition Save the Children

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Menumbuhkan kesadaran pentingnya sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bisa melalui pendekatan seni. Itulah yang dilakukan organisasi yang fokus pada pemenuhan hak-hak anak, Save the Children, yang menggelar Mural Competition.

Lomba mural dinding sekolah antar sekolah dasar dan sederajat se-Kota Makasaar ini, berlangsung sejak tanggal 5 April 2024. Saat ini, sudah masuk penilaian gambar mural, yang hanya diikuti oleh 5 sekolah, salah satunya SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala.

“Sekarang sudah masuk tahap penilaian. Jadi kami menunggu juri lomba untuk datang menilai mural yang sudah dibuat,” jelas Saparuddin Numa, S.I.P, salah satu tim mural SD Negeri Borong, Senin (29 April 2024).

Mural yang dibuat di SD Negeri Borong berada di area pintu gerbang dengan ukuran 2,5×2 meter, sehingga cukup menarik perhatian orang-orang yang lewat. Dalam mural itu digambarkan dua murid SD, lelaki dan perempuan, dengan ekspresi ceria. Terdapat beberapa tulisan sebagai pesannya, yakni “Generasi Emas Indonesia Hebat”, “No Bullying”, “Keep Study”, ‘Enjoy Your School”, dan “Semangat Belajar”.

Dalam ketentuan yang dibuat penyelenggara mural competition disebutkan bahwa peserta lomba mural terdiri dari 4-6 orang/sekolah. Peserta tersebut dapat terdiri dari gabungan kepala sekolah, guru, admin, dan atau siswa. Tim mural SD Negeri Borong terdiri dari Asy Syafa, Muhammad Ihsan, Saparuddin, dan Agustiady Burhan.

Syarat lainnya, peserta membuat konsep mural terlebih dahulu dan memfoto tembok sekolah yang akan dilukis untuk memastikan bahwa temboknya masih polos. Panitia menyediakan peralatan mural, termasuk cat dan kuas, bagi sekolah yang lolos 5 besar. Sementara penilaian dilakukan secara terbuka oleh penyelenggara dari Save the Children.

“Karena kami sudah lolos seleksi desain maka mural kemudian dikerjakan. Jadi gambar yang di dinding ini sama dengan konsep yang disetor ke panitia,” tambah Sapar.

Oleh panitia penyelenggara Save the Children, setiap sekolah yang lolos diberi waktu mengerjakan mural selama 7 hari. Namun, tim SD Negeri Borong bisa menyelesaikan muralnya hanya dalam tempo 3 hari.

Save the Children merupakan gerakan global yang fokus pada isu pemenuhan hak-hak anak. Organisasi yang berdiri sejak 1919, setelah Perang Dunia I ini, bekerja dilebih dari 120 negara dan enam benua.

Di Indonesia, Save the Children telah beroperasi sejak 1976. Pada 2014, Save the Children di Indonesia memulai transisi menjadi entitas lokal dan sekaligus menjadi anggota perhimpunan global Save the Children. Pada tahun 2021, Yayasan Sayangi Tunas Cilik sebagai entitas lokal Save the Children Indonesia resmi berubah menjadi Yayasan Save the Children Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL TNI / POLRI

Kodam XIV Hsn Segera Punya Kapendam Baru

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko memimpin acara Penyerahan Tugas Kapendam XIV/Hasanuddin, yang ditandai dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk resmi peralihan tanggung jawab, bertempat di Ruang Kehormatan, Makodam, Jl. Urip Sumoharjo, Kota Makassar. Rabu, (24/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, Kolonel Kav Budi Wirman selaku pejabat lama Kapendam XIV/Hasanuddin menyampaikan terima kasih atas […]

Read more
LEGISLATIF Makassar

Refleksi Akhir Tahun DPRD Makassar, Himpun Isu Strategis Sepanjang 2025

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM — Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar Diskusi Publik dan Refleksi Akhir Tahun bertajuk “Membaca Isu, Merespon Aspirasi” yang berlangsung di Hotel Aston Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Rabu (24/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi DPRD Kota Makassar untuk melakukan evaluasi sekaligus refleksi terhadap pelaksanaan fungsi legislatif sepanjang tahun 2025, khususnya dalam merespon berbagai […]

Read more
Makassar SULSEL

Terkait Reklame Tidak Berizin, Bapenda Makassar akan Tindak Tegas

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Terkait reklame insidentil milik Maxim, Bapenda Makassar menjelaskan, pemasangannya dilakukan tanpa izin dan tanpa pembayaran pajak. Dalam hal ini, tidak terdapat keterlibatan apa pun dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam proses pemasangan reklame dimaksud. Setiap hari, tim penertiban reklame secara rutin turun ke lapangan untuk menyisir sejumlah ruas jalan guna menurunkan reklame […]

Read more