Gubernur Sulsel Tutup Festival Pinisi ke-10

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah menutup event wisata Festival Pinisi di Wisata Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/9) malam. Ribuan orang hadir dalam penutupan ini.

Gubernur dalam festival yang masuk 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata RI tersebut berharap festival ini semakin berkembang, tentunya dengan support dari pemerintah, baik daerah dan pusat.

“Tentu kita berharap dari event ini ada sesuatu yang berkembang. Harapan kita festival Pinisi yang ke-11 tahun depan Bira akan semakin cantik semakin baik,” kata Nurdin Abdullah.

Dengan berkembangnya sektor pariwisata akan membuat sektor ekonomi berkembang juga. Nurdin Abdullah mendukung penuh Pemda Bulukumba untuk melakukan penataan, Bira telah menjadi aset Nasional bahkan dunia sebutnya.

Gubernur menyebutkan, kawasan Bira adalah daerah yang sangat cantik. Namun kendala yang ada adalah aksesibilitas (accessibility) yang masih perlu dibenahi dan menjadi perhatian. Hal ini sangat penting sebagai penunjang kemajuan pariwisata. Termasuk pembangunan bandara yang menjadi pintu masuk bagai turis.

“Kita berharap tahun depan pembebasan lahan untuk bandara selesai. Kita akan mulai pembangunan Bandara Bira,” sebutnya.

Lanjutnya, Bira adalah salah satu objek wisata andalan Sulsel dan merupakan primadona dengan keindahan baharinya. Hal ini semakin mengokohkan Sulsel sebagai daerah wisata unggulan.

“Kalau kita bicara keindahan, apa kurangnya Sulsel, kita punya Bira, kita punya Toraja, kita punya hot spring (mata air panas) di Soppeng, ada juga Selayar dengan Takaboneratenya,” papar Nurdin.

Kenapa Sulsel mendorong sektor pariwisata?Karena sektor ini dapat membantu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Demikian juga dengan masalah pengangguran. Dengan menyentuh sektor pariwisata banyak sektor yang ikut bergerak.

“Di Bira, sekian banyak turis yang datang ke sini pasti cari seafood, nelayan kita punya ikan pasti laku, demikian juga dengan pasar kita, beli sayur, buah dan sebagainya, restoran, hotel pada penuh. Lapangan kerja pasti tercipta,” harapnya.

“Insya Allah Pak Bupati, dua hingga tiga tahun ke depan, kita akan hamburkan anggaran masuk ke Bira ini. Itu kita selesaikan, termasuk Toraja dan Selayar,” janjinya.

Malam penutupan Festival Pinisi di kawasan wisata ini dihibur artis ibukota Dewi Yull dan Uut Permatasari. Beberapa rangkaian kegiatan Festival Pinisi yang telah mendahului, misalnya, Bira Sunset Run, Festival Dato Tiro, Senandung Kopi Kahayya, Festival Laonruma dan Festival Samindara.

Pasca seremoni pembukaan digelar Pinisi Expo di Lapangan Pemuda sampai tanggal 14 September, Karnaval Pakaian Hitam (Kamis, 12 September pukul 13.30 di lapangan Pemuda), Annyorong Lopi (Jumat 13 September pukul 13.00 di Bontobahari), Ritual Adat Andingingi Kajang (Sabtu, 14 September pukul 09.00 di Desa Tanatoa Kajang).

Selain Gubernur hadir juga Bupati- Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali – Tomy Satria, Asdep Pengembangan Pemasaran 1 Regional II Kementerian Pariwisata, Ricky Fauzani mewakili Menteri Pariwisata, Staf Ahli Menteri Bidang SDM Kemenkomaritim Laksda TNI ( Purn) Aqus Purwoto, Wa Aspotmar Kasal Laksma Ferial, serta Deputi Pencegahan, dan Rencana BNPB Lilik Kurniawan.

Saat acara berlangsung, Ricky Fauzani memposting di Twitter tentang Festival Pinisi dengan #pesonafestivalpinisi2019. Cuitan ini di retwitt sebanyak 1829 dan trending topik keempat tertinggi di Indonesia. (hum)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bulukumba SULSEL

SuarAsaESA #7 — Sebab Sekolah Tidak Sekaku Itu

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Sore di Bulukumba jatuh dengan lembut. Sementara di layar kecil gawai, wajah-wajah dari dua kota berbeda bertemu dalam satu percakapan. Di antara sinar senja dan sinyal internet yang kadang tersendat, Sekolah Anak Desa (SaESA) kembali membuka ruang dialog — kali ini bersama Indah Widia Sari, fasilitator dari Sanggar Anak Alam (SALAM) Yogyakarta […]

Read more
Bulukumba SULSEL

Sore Bercerita #2: Pengajian Semiotika DKV Bersama Dr. Sumbo Tinarbuko

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Ruang diskusi di Rumah Buku SaESA sore itu berubah menjadi kelas terbuka di Google Meet. Sore Bercerita edisi kedua menghadirkan “pengajian seni” yang spesial, dengan narasumber utama Dr. Sumbo Tinarbuko, dosen Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta sekaligus penulis buku Semiotika Komunikasi Visual (3/10/2025). Sejak 2022, Rumah Buku SaESA rutin membicarakan seni dan […]

Read more
Bulukumba SULSEL

SuarAsaESA #5: Masihkah Dongeng di Sekolah?

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Pertanyaan sederhana kembali menggema dari ruang literasi Sekolah Anak Desa: masihkah dongeng hadir di sekolah? Pertanyaan ini menjadi titik tolak perbincangan dalam program SuarAsaESA edisi kelima, yang disiarkan langsung melalui Instagram pada pukul 17.00–18.00 Wita (25 September 2025). Menghadirkan Mba Deta, pendongeng asal Bandung yang aktif sejak 2013, obrolan sore itu membuka […]

Read more