MAKASSAR,EDELWEISNEWS.COM – Gerakan people power yang akhir – akhir ini terus digulirkan oleh beberapa kelompok. Gerakan ini bertujuan untuk menolak hasil Pilpres 2019.
Dibeberapa daerah, Kantor Bawaslu dan KPU jadi sasaran pendemo yang meminta konstitusi tersebut berlaku jujur, adil dan konsisten dalam melakukan tugasnya. Karena disinyalir menurut para pendemo pelaksanaan Pemilu tahun 2019 penuh dengan kecurangan.
Mahasiswa yang diharap dapat mendukung gerakan people power sebagai juru suara, yang dapat menyuarakan kecurangan pemilu sampai kini tak kunjung bersuara.
Bastian Littu sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Makassar mengungkapkan, gerakan people power saat ini sangat berbeda dengan tahun 1999. Saat itu, gerakan dilandasi kepentingan rakyat Indonesia.
“Kini gerakan people power dilandasi kelompok yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019. Tahun 1999 gerakan dilandasi kepentingan rakyat Indonesia,” ujar Bastian.
Lanjutnya, GMKI mulai dari tingkat pengurus besar sampai ke cabang sepakat untuk menolak gerakan people power yang dilandasi oleh politik Pilpres.
Senada dengan GMKI, Pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dikutip dari wawancara Metro TV, Saddam Al Jihad menuturkan, sejak berdirinya HMI, gerakan people power terus berjalan.
“Tapi gerakan people power saat ini berbeda, karena dilandasi oleh kepentingan politik Pemilu yang sudah punya landasan konstitusi,”
Sementara itu Ketua Umum Mapala Veteran UPRI Makassar, Andre Pradana Patanggu mengungkapkan, sebaiknya yang tidak puas dengan hasil Pemilu dapat menggunakan konstitusi yang telah disiapkan oleh negara.
Penulis : M. Hasim
Editor. : Jesi Heny