KALIMANTAN,EDELWEISNEWS.COM – Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam kekayaan budaya, termasuk ratusan suku yang mendiami pulau-pulau di Indonesia.
Salah satunya suku yang bahkan sudah dikenal dunia, yakni Suku Dayak.
Suku yang mendiami Pulau Kalimantan ini memiliki tradisi dan kesenian unik yang sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Yang cukup dikenal yakni tato.
Seni tato pada suku Dayak dinamakan “tedak”, sementara seni membuat tato sendiri dinamakan “nedak”.
Secara luas tato ditemukan di seluruh masyarakat Dayak.
Dilansir dari laman ui.ac.id mengutip penelitian Restituta Driyanti yang berjudul “Makna Simbolik bagi Manusia Dayak dalam Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur”, bagi Suku Dayak, tato adalah wujud penghormatan kepada leluhur.
Hal tersebut terlihat dari keberadaan leluhur yang direpresentasikan lewat gambar atau simbol tertentu yang diyakini dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan kehadiran mereka di dalam alam.
Bagi manusia Dayak, alam terbagi menjadi tiga yaitu Dunia Atas, Dunia Tengah, dan Dunia Bawah.
Simbol yang mewakili Dunia Atas terlihat pada motif tato Burung Enggang, Bulan, dan Matahari. Dunia Tengah yang merupakan tempat hidup manusia disimbolkan dengan Pohon Kehidupan. Sedangkan Ular Naga adalah motif yang memperlihatkan Dunia Bawah.
Keberadaan tato di tubuh mereka berikut simbol dunia mewakilinya inilah yang kemudian mempermudah perjalanan mereka menuju alam kematian kelak.
Akan tetapi, bukan berarti setiap manusia Dayak bisa memilih sesuka hati tato yang akan dirajah di tubuhnya.
Penggunaan motif tato pada manusia Dayak tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Penggunaan motif-motif pada tato haruslah disesuaikan dengan keberadaan manusia yang akan ditato, karena motif tato Dayak merepresentasikan kelas sosial suatu masyarakat.
Gambar tato antara orang biasa berbeda dengan orang-orang penting, seperti para Temenggung, para Baliatn, para Demang, dan para Panglima perang.
Kendati demikian, dilansir dari akun Instagram @natgeoindonesia yang dipublikasikan pada Sabtu (28/4/2019), belakangan ini, motif tato Suku Dayak yang awalnya berakar pada budaya sekitar sekarang mulai meluntur seiring zaman yang berkembang.
Hal tersebut diketahui dari potret seorang pria asal Suku Dayak tengah bertelanjang dada dengan menampilkan tato bermotif pesawat British Airways.
Dikabarkan oleh akun Instagram @natgeoindonesia bahwa pria tersebut pernah menumpang pesawat dari maskapai British Airways.
Motif tato tersebut bisa dijadikan salah satu bukti jika pergeseran makna serta pergeseran nilai budaya yang ada di tengah masyarakat Dayak memang benar adanya. (Grid)
Editor : Jesi Heny