
LUWU UTARA, EDELWEISNEWS.COM – “Panen tiba, petani desa memetik harapan. Bocah-bocah berlari lincah di pematang sawah.” Cuplikan lagu Iwan Fals berjudul Panen ini bakal mewarnai kegiatan panen warga Saluseba yang dalam waktu 10 hari ke depan akan menikmati hasil dari menanam padi di lahan seluas 4 hektar.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa di dusun Saluseba Kecamatan Masamba banyak lahan yang tidak termanfaatkan, alias telantar, tidak digarap untuk melakukan penanaman seperti padi dan jagung. Padahal lahan di sana sangat potensial untuk digarap dan ditanami padi, serta komoditi pangan lainnya.
Melihat kondisi ini, Bupati Luwu Utara berinisiatif melakukan kunjungan kerja di dusun itu melalui kegiatan “Semalam di Desa”. Di sana, Bupati menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan sesuatu. Gayung bersambut. Dinas Ketahanan Pangan menurunkan armadanya untuk melakukan kegiatan penyuluhan dan hasilnya luar biasa.
Perilaku warga yang sebelumnya tidak melirik kegiatan budidaya pertanian, khususnya padi, langsung berubah 180 derajat. Bersama PPL, warga mulai bekerja menggarap lahan yang telantar, dan menanaminya dengan tanaman padi. Hasilnya, padi tumbuh dengan baik, meski produksi belum maksimal.
“Di atas itu tidak ada sawah, banyak lahan telantar. Nah, saat kunjungan semalam di desa, Bupati memberikan motivasi dan menyalakan semangat warga untuk mau memulai menggarap lahan,” tutur Kepala DKP Alauddin Sukri, Sabtu (12/10/2019), saat menceritakan antusiasme warga Saluseba dalam menanam padi.
Pada panen perdana, kata Alauddin, produksi masih rendah. Meski demikian, kata dia, perubahan pola pikir dan antusiasme warga untuk berubah adalah hal terpenting. “Bayangkan, dulu lahan tersebut dibiarkan telantar, sekarang bisa kita lihat bagaimana antusiasme warga dalam menanam padi,” beber Alauddin.
Perubahan ini, lanjut Alauddin, juga tidak terlepas dari kerja-kerja keras dan cerdas para Penyuluh Pertanian, khususnya PPL yang bertugas di sana, atas nama Muhammad Ilham.
“Semoga kerja keras teman-teman PPL ini mampu membanggakan petani. Artinya, lelah petani itu menjadi berharga di hadapan Allah Swt. Ini yang kita harapkan sebenarnya,” tandas Alauddin.
Apa yang disampaikan Alauddin Sukri setali tiga uang dengan apa yang dikatakan Koordinator BPP Kecamatan Masamba, Syaifuddin. Ia mengutarakan bahwa sejak PPL turun di sana, antusiasme warga mulai terlihat. “Alhamdulillah, mereka sangat aktif,” kata Syaifuddin.
“Mereka mau menerima dan melakukan apa yang disarankan PPL, sehingga hasilnya bisa kita lihat. Pertumbuhan mulai membaik, dan insya Allah, 10 hari ke depan, warga akan melakukan panen kedua,” katanya.
Menariknya, kata dia, warga akan mengundang Bupati untuk bersama-sama melakukan panen. Berdasarkan laporan PPL M. Ilham, petani di Saluseba saat ini berjumlah 12 orang dari 20 KK, dengan luas lahan 4 ha.
“Demi sebuah pengabdian, terkadang kita harus berhenti, lalu terdiam, kemudian melihat, mana sela-sela bebatuan yang harus dilalui. Rupanya di sebelah bukit sana, ada harapan yang menanti,” kata Ilham. (hum)
Editor : Jesi Heny