MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat, menghadiri undangan peresmian Gereja Toraja Klasis Makassar di Padivalley Golf Club, Pattalassang Gowa, Sabtu (12/10).
Pada kegiatan bertema”Mensyukuri Kemerdekaan Dalam Kristus” ini, Abdul Hayat meminta semua pihak tak mudah terprovokasi pada isu yang merebak saat ini dan mampu menyaring informasi yang diperoleh dalam mengambil keputusan.
“Kita berharap bersama-sama memberikan cek and ricek kepada semua yang ada di depan kita, yang ada di samping kita, yang ada di atas kita, yang ada di bawah kita untuk memastikan pengambilan keputusan itu adalah pengambilan keputusan yang sempurna,” ujarnya.
Abdul Hayat melanjutkan, tema yang diangkat pada kegiatan tersebut sangat relevan dengan hal yang ingin dituju.
“Ada dua hal yang kita ingin tuju secara makro melalui lagu Indonesia Raya yang baru saja dinyanyikan, yaitu bagaimana membangun jiwa dan badan, serta bagaimana mengawal program prioritas pembangunan Sulawesi Selatan,” kata Abdul Hayat.
Ia menambahkan, dengan ramuan yang ada, yang dilakukan secara rutin melalui kegiatan tersebut, tahun depan kegiatan yang sama akan menjadi lebih semarak.
“Kita berharap dengan instrumen-instrumen yang dilakukan para teman jemaat Toraja ini, kita bisa memberikan pengawalan pada dua hal tadi, bagaimana membangun jiwanya dan bagaimana membangun karakter bangsa, khususnya Sulawesi Selatan yang kita sama-sama cintai,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Abdul Hayat menegaskan, melalui proses edukasi, dapat tercipta kebersamaan, kekompakan, dan menjaga persatuan.
“Saya sangat yakin tidak ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan kesatuan, tidak ada persatuan dan kesatuan tanpa skala prioritas. Hari ini adalah merupakan skala prioritas,” tegas Abdul Hayat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Badan Pekerja Sinode Wilayah (BPSW) IV Gereja Toraja, Ketua Badan Pekerja Klasis se-Kota Makassar, perwakilan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama. (hum)
Editor : Jesi Heny